Kadus Padang Sakti Dikeroyok Saat Melerai Keributan Warga Akibat Dugaan Khalwat

Insiden Pengeroyokan Kadus Padang Sakti: Melerai Keributan Warga Dipicu Dugaan Khalwat Berujung Kekerasan. Foto: Ist

LHOKSEUMAWE, ReportNews.id – Aparatus Desa Jalaluddin (32), selaku salah satu Kepala Dusun (Kadus) di Gampong Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sejumlah warga hingga mengalami luka parah. Insiden ini terjadi pada Rabu dini hari, 01 Juli 2025, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, saat Kadus aparat Desa berusaha melerai keributan yang dipicu oleh penemuan pasangan yang sedang berduaan diduga khalwat di gampong tersebut.

Peristiwa nahas ini bermula ketika warga Gampong Padang Sakti memergoki sepasang warga yang sedang berduaan yang namun pada kenyataanya pasangan tersebut hanya didapati berduaan dengan pakaian masih lengkap dibadanya dan dugaan khalwat masih terkesan prematur. Pasangan tersebut wanita berinisial (AN) dan seorang pria berinisial (DN). Pasangan tersebut kemudian dibawa ke meunasah desa untuk diadili secara adat.

Tak lama setelah itu, personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP WH) tiba di lokasi untuk menjemput pasangan tersebut. Namun, saat pasangan itu sudah dinaikkan ke dalam mobil WH, situasi tiba-tiba memanas. Sejumlah warga menyiramkan air parit ke arah wanita yang tadinya dipaksa warga masuk parit namun menolak, warga menyeret wanita tersebut turun dari mobil petugas WH, sehingga memicu keributan dan suasana anarkis.

Melihat kondisi yang semakin tidak terkendali, aparat desa Jalaluddin (32), selaku Kadus, berinisiatif datang untuk mencoba melerai amuk massa. Sayangnya, niat baiknya berujung petaka. Sekitar enam hingga tujuh orang warga, beberapa di antaranya dilaporkan membawa sebilah parang, langsung menjadikan kadus jalaluddin sasaran pengeroyokan.

Dalam upaya menyelamatkan diri, kadus berusaha masuk ke dalam kantor geuchik. Namun, para pelaku tidak menghentikan aksinya. Mereka mendobrak pintu kantor dan terus melakukan pengeroyokan. Akibatnya, ia mengalami luka-luka serius dan babak belur. Menjelang waktu subuh, Jalaluddin segera dilarikan ke RS Arun untuk mendapatkan penanganan medis.

Kapolres Lhokseumawe AKBP  Ahzan, membenarkan adanya laporan pengeroyokan tersebut dan menegaskan bahwa kepolisian melalui Polsek Muara Satu telah memulai penyelidikan. "Kami telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini. Beberapa saksi telah kami mintai keterangan dan kami sedang mengidentifikasi para pelaku," terang Iptu Sadli. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengamankan para individu yang terlibat dalam pengeroyokan.

Camat Muara Satu, Taruna, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan tidak bertindak main hakim sendiri. "Setiap permasalahan harus diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku, bukan dengan kekerasan. Kami mengapresiasi tindakan Aparat Desa yang mencoba melerai, namun sangat menyayangkan aksi anarkis warga yang justru melukai aparat desa," kata Taruna. Ia juga menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif di gampong.

Kepala Satpol PP WH, Ashabul Jamil, turut angkat bicara terkait insiden ini. "Kami telah menjalankan tugas sesuai prosedur dengan menjemput pasangan yang diduga khalwat tersebut untuk diamankan. Kejadian pengeroyokan yang menimpa aparat gampong ini adalah hal yang sangat kami sesalkan dan di luar kendali kami. Kami bahkan tidak tahu ada insiden itu setelah penjemputan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan dan ketertiban di wilayah Lhokseumawe serta membantu proses hukum yang berjalan," jelas Ashabul Jamil yang akrab disapa Mimi.

PJ Geuchik Gampong Padang Sakti, Samsul Bahri, menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas insiden ini. "Kami sangat menyayangkan kejadian pengeroyokan terhadap aparat kami yang sedang menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban umum. Ini adalah tindakan di luar batas kemanusiaan," ujarnya. Samsul berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama