![]() |
| Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman. Foto: Ist |
BANDA ACEH, ReportNews.id - Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, menyampaikan kecaman keras terhadap peristiwa tragis yang menimpa Arjun, seorang pemuda berusia 21 tahun asal Semelu, Aceh, yang meninggal dunia akibat tindakan penyiksaan dan kekerasan brutal di Kota Sibolga, Sumatera Utara.
“Kita mengutuk keras atas peristiwa tragis yang menimpa saudara Arjun. Tindakan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, apalagi dilakukan di lingkungan masjid, merupakan perbuatan biadab yang mencoreng nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan,” tegas Haji Uma.
Setelah menerima kabar duka tersebut, Haji Uma segera melakukan koordinasi dengan DPD RI Perwakilan Sumatera Utara, Bapak Dedi Iskandar Batubara, untuk mendapatkan kontak perwakilan di wilayah Sibolga. Dari hasil komunikasi tersebut, diperoleh keterangan dari sejumlah ormas keagamaan setempat yang membenarkan bahwa benar telah terjadi pemukulan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap korban Arjun, yang saat itu tengah beristirahat di teras Masjid Agung Sibolga.
Selain itu, Haji Uma juga telah berkoordinasi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Bapak Jamil Z. Simauri, yang turut mengonfirmasi peristiwa tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, korban merupakan warga asal Semelu, yang pada malam kejadian bermaksud beristirahat di masjid karena hendak berangkat melaut keesokan harinya.
Seperti yang diketahui, pada malam kejadian Arjun membeli nasi goreng di sekitar masjid. Karena waktu sudah larut, ia meminta izin kepada penjual nasi goreng untuk menumpang tidur di masjid, dan penjual tersebut mengizinkannya. Tidak lama berselang, seorang penjual sate datang dan melarangnya tidur di sana. Terjadi adu kata, dan penjual sate tersebut diduga melaporkan kejadian itu kepada beberapa pemuda.
Tak lama kemudian, lima orang pemuda datang ke masjid dan memaksa Arjun untuk pergi. Korban menolak karena hanya ingin beristirahat sebentar. Para pemuda itu kemudian melakukan pemukulan secara brutal. Arjun diseret hingga kepalanya membentur tangga masjid, menyebabkan luka pecah di bagian belakang kepala. Setelah itu, korban dibawa ke halaman masjid dan dipukul bertubi-tubi, termasuk menggunakan batok kelapa ke bagian muka, hingga wajahnya mengalami luka parah dan pecah di bagian depan.
Menurut Haji Uma, peristiwa ini bukan sekadar tindak kekerasan, melainkan sebuah kebiadaban yang terjadi di tempat suci. “Masjid seharusnya menjadi tempat perlindungan dan kedamaian, bukan tempat pertumpahan darah. Apa yang dilakukan para pelaku benar-benar telah menginjak nilai-nilai kemanusiaan dan agama,” ujarnya.
Haji Uma mendesak aparat kepolisian, khususnya Kapolres Sibolga, untuk menindak tegas seluruh pelaku serta mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Berdasarkan informasi terakhir yang diterima, empat orang pelaku telah diamankan, sementara satu orang lainnya masih dalam proses pengejaran.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat pimpinan DPRD Kota Sibolga yang telah melakukan koordinasi dan rapat bersama Polres Sibolga guna mempercepat penanganan serta memastikan proses hukum terhadap para pelaku berjalan transparan dan tuntas. “Langkah cepat tersebut menunjukkan adanya kepedulian dan komitmen bersama dalam menegakkan keadilan bagi korban,” kata Haji Uma.
Haji Uma menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak ada lagi tindakan main hakim sendiri. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kasih sayang, serta tanggung jawab sosial antar sesama.
“Kami akan mengawal kasus ini agar proses hukum berjalan transparan dan percepatan penanganan dapat diwujudkan demi keadilan bagi keluarga korban,” ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, Haji Uma juga berharap agar Kapolda Sumatera Utara, Polres Sibolga, serta Pemerintah Daerah dapat berpartisipasi aktif dalam penanganan kasus ini untuk mencegah munculnya spekulasi politik antar daerah serta menjaga hubungan baik dan harmonis antara masyarakat Aceh dan Sumatera Utara.
“Semoga almarhum Arjun mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” tutup Haji Uma.

Posting Komentar