Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia Kunjungi Kawasan Transmigrasi, Latiung: Mendengar Keluhan Warga dan Menggali Potensi Wilayah

Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia Kunjungi Kawasan Transmigrasi, Latiung: Mendengar Keluhan Warga dan Menggali Potensi Wilayah, Foto: Ist

SIMEULUE, ReportNews.id -Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) dari Kementerian Transmigrasi hari ini melakukan kunjungan lapangan ke Kawasan Latiung, Simeulue, Aceh. Sebuah wilayah transmigrasi yang tengah berkembang dan menjadi fokus penelitian kementerian. Kunjungan ini merupakan bagian dari program evaluasi dan pendampingan kawasan transmigrasi guna memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat, Rabu (3/09/2025).

Dalam kegiatan tersebut, tim menyambangi dua desa utama di kawasan tersebut, yaitu Desa Trans Meranti dan Desa Jernge. Kedua desa ini merupakan bagian integral dari pembangunan wilayah transmigrasi yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir di Pulau Simeulue, Aceh.

Selama kunjungan, tim mendengarkan secara langsung berbagai aspirasi dan keluhan yang dirasakan masyarakat, khususnya terkait konflik agraria yang masih menjadi persoalan utama. Salah satu isu yang mencuat adalah keterlambatan dan ketidakjelasan dalam proses penerbitan surat tanah bagi para transmigran.

 Tim ekspedisi mencatat bahwa permasalahan ini tidak hanya berdampak pada rasa aman masyarakat dalam mengelola lahan, tetapi juga menghambat pengembangan ekonomi lokal, termasuk akses terhadap pembiayaan dan program pemberdayaan lainnya.

Selain menggali persoalan yang dihadapi masyarakat, tim juga melakukan pemetaan terhadap potensi wilayah yang bisa dikembangkan. Dari hasil pengamatan awal, kawasan Latiung memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, serta potensi ekowisata berbasis kearifan lokal.

Setelah rangkaian kunjungan lapangan di Kawasan Latiung, Tim Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi melanjutkan kegiatan dengan melakukan audiensi resmi bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) di kantor DPRK setempat. Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan langsung berbagai temuan, aspirasi masyarakat, serta potensi yang berhasil dihimpun selama kunjungan di dua desa: Trans Meranti dan Jernge.

Selain itu, tim juga menyampaikan hasil pemetaan potensi wilayah yang dapat menjadi landasan dalam penyusunan program pembangunan berkelanjutan di kawasan Latiung. Ketua DPRK menyatakan dukungannya terhadap pengembangan potensi lokal yang berbasis partisipasi masyarakat dan kolaborasi lintas sektor.

Kementerian Transmigrasi berkomitmen untuk terus hadir dan menjadi bagian dari solusi di kawasan-kawasan transmigrasi. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan kawasan transmigrasi yang berdaya saing dan sejahtera. (*)





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama