RS B Bantah Adanya Malpraktik dan Klaim Tak Tahu Soal Jasad Bayi dalam Plastik

Konferensi pers: RS B Bantah Adanya Malpraktik. Foto: Ist 

LHOKSEUMAWE, ReportNews.id - RS B Lhokseumawe membantah dugaan malpraktik dalam operasi melahirkan yang menyebabkan kematian bayi. Ayah kandung bayi, S, membuat pernyataan mengejutkan bahwa dia dan keluarganya sudah ikhlas dengan kejadian tersebut dan tidak menuntut rumah sakit. Namun, pernyataan ini bertentangan dengan tindakan sebelumnya yang menyebarluaskan foto kondisi bayi yang meninggal dan membungkus jasad bayi dalam plastik kresek.

Hal tersebut diketahui dalam Konferensi pers yang digelar oleh perwakilan Pt. Alexandaria Indonesia di RS B Jalan Darussalam, Banda Sakti, Lhokseumawe, pada Minggu (10/8/2025).

Pada kesempatan itu, pihak RS B juga menghadirkan S, ayah kandung bayi, untuk memberikan pernyataan bahwa mereka telah ikhlas menerima kematian anaknya setelah operasi melahirkan yang ditangani oleh dr. Teuku Yudhi.

S membuat pernyataan yang mengejutkan dengan wajah tersenyum tanpa terlihat sedih, "Saya yang berkuasa untuk menuntut atau tidak atas kematian anak saya. Setelah mendengar penjelasan dokter, kami sudah ikhlas dengan kejadian ini, "sebutnya.

Dimana saat itu pihak pasien mengaku jadi korban malpraktik atas meninggalnya bayi dalam kondisi tidak wajar.

Bahkan menyebar foto bukti kondisi kematian bayi yang bungkus dalam plastik kresek warna biru.

Seketika itu S tampak bingung dan tetap tidak lagi mengakui kalau pihaknya sempat menjadikan wartawan sebagai alat untuk memviralkan kasus malpraktik.

“Kami tidak pernah mengajak wartawan. Namun ada pihak keluarga kami yang melakukan itu. Tapi setelah ketemu pihak rumah sakit dan mendapat penjelasan maka kami pun sudah ikhlas,” paparnya.

S juga mengaku dia dan keluarganya juga sama sekali tidak mendapatkan kompensasi dari pihak Rumah Sakit.

Sementara itu dr. Teuku Yudhi menerangkan kondisi pasien yang masuk rumah sakit sudah pecah air ketuban dan perlu dilakukan penanganan segera.

Namun meninggalnya bayi itu karena adanya kelainan. Bahkan bayi diperkirakan sudah duluan meninggal dalam rahim. Sehingga hanya dilakukan operasi mengeluarkan jasad bayi.

Apalagi sejak awal pemeriksaan kondisi bayi juga menunjukkan tanda tidak baik.

Namun hal itu sempat diperdebatkan para wartawan yang menunjukkan video hasil USG oleh d. Teuku Yudhi menyatakan kondisi bayi sehat sekali, baik-baik saja dan aman. Sehingga keterangan dr. Teuku Yudhi terkesan bertolak belakang dengan fakta dan data hasil USG sebelumnya.

Akhirnya dr. Teuku Yudhi menyebutkan bahwa hasil USG juga tidak 100 persen bisa dilihat kondisi janin.

Dia juga mengaku dirinya sama sekali tidak melakukan malpraktik dan perlu disadari contoh malpraktik itu seperti sakit kaki kanan tapi yang dioperasi kaki kiri.

Sedangkan ini operasi melahirkan dan sudah dilakukan sesuai prosedur. Sedangkan hidup dan mati bukan ditentukan oleh manusia. Usai operasi dirinya jua meminta maaf pada pasien karena sudah berusaha semampunya.

Disisi lain dr. Teuku Yudhi juga mengaku sama sekali tidak tahu mengetahui soal jasad bayi yang dibungkus plastik kresek.

Karena rumah sakit pasti membungkus jasad bayi dengan kain bukan dengan plastik kresek.

“ Saya juga kaget melihat bayi dalam kantong plastik. Saya sama sekali tidak tahu tentang itu,” terangnya.(*)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama